BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Masalah
Kesehatan merupakan hal
yang tak ternilai harganya. Namun, kita sering kali mengabaikannya. Dalam Karya
Ilmiah Remaja yang saya buat ini, akan memuat beberapa cara menjaga kesehatan
dan mengobati beberapa penyakit dengan cara yang mudah dan murah.Saya membahas
tentang tanaman kersen. Mengapa demikian? Karena tanaman ini begitu mudah di
dapat, dan hanya membutuhkan pengolahan yang murah dan mudah. Siapa sangka,
tanaman kersen yang dianggap sebagai tanaman liar dan sering di lihat banyak
orang sebelah mata ini mempunyai khasiat yang banyak.
Seiring perkembangan
zaman, dengan banyaknya produk olahan makanan dan minuman yang tidak hanya
menyehatkan, namun dapat menyembuhkan. Hal ini lah yang juga akan saya bahas
dalam Karya Ilmiah Remaja saya ini.
Kersen atau keres dengan nama ilmiah Muntinga
Calabura, yang sering digunakan anak-anak untuk bermain atau dimakan ini kaya
akan manfaat. Daun dan buahnya ternyata memiliki kandungan senyawa penting dan
juga berkhasiat untuk obat. Selain untuk obat dan antiseptic pada sisi
kesehatan, rasa manis dan beberapa kandungan penting di dalamnya dapat di
jadikan olahan yang lezat yang terdapat nilai ekonominya, seperti dibuat Nata
de calabura, sirup, dan selai.
1.2
Identifikasi
Masalah
Sebenarnya banyak
tanaman lain yang mempunyai khasiat yang cukup banyak, namun kersen atau tanaman
dengan nama latin Muntingia calabura
ini sering dianggap sebelah mata. Mungkin karena keberadaannyadikenal
sebagai tanaman liar di masyarakat. Namun siapa sangka, tanaman ini mampu
menjadi alternatif pengobatan yang murah dan mudah di dapat.
1.3
Rumusan
Masalah
·
Apakah peranan tanaman
ini dalam kehidupan?
·
Apakah khasiat yang ada
dalam tanaman kersen (Muntingia calabura)
baik dalam daun maupun buah?
·
Bagaimana
pengolahannya?
·
Apa sajakah produk yang
dapat dihasilkan dari tanaman kersen (Muntingia
calabura) ini?
1.4
Tujuan
Penelitian
·
Sebagai bahan
alternatif bagi berbagai macam penyakit
·
Pemanfaatan Sumber Daya
yang ada di sekitar
·
Membuat produk olahan
dari tanaman tersebut
1.5
Manfaat
Penelitian
·
Untuk mengetahui apa
peranan tanaman ini dalam kehidupan
·
Untuk mengetahui
manfaat kesehatan dari zat yang di kandung dalam tanaman ini. Baik dari daun
maupun buahnya.
·
Menambah pengetahuan
tentang penelitian tanaman
·
Menambah pengetahuan di
bidang biologi dan bioteknologi
·
Untuk mengetahui
bagaimana pengolahan produk yang dapat dihasilkan dari tanaman ini
BAB II
LANDASAN
TEORI
2.1 Tinjauan
Tanaman Kersen
Tanaman kersen atau Muntingia
calabura biasanya tumbuh dengan ukuran kecil namun kadang juga bisa
berukuran besah bahkan ada yang bisa mencapai tinggi 2-10 meter. Daun tanaman kersen memiliki sistem
pertulangan menyirip, daun asimetris dan tepinya bergerigi sedangkan bunganya berisi 3-5 kuntum yang
menyatu, terletak di ketiak agak di sebelah atas tumbuhnya daun; bertangkai
panjang; berkelamin dua dan berbilangan 5; kelopak berbagi dalam, taju
meruncing bentuk benang, berambut halus; mahkota bertepi rata, bundar telur
terbalik, putih tipis, Benang sari berjumlah banyak, 10 sampai lebih dari 100
helai. Buah kersen termasuk buah buni, dimahkotai oleh tangkai putik yang tetap
memiliki diameter hingga 1.5 cm berbentuk seperti cerry jika matang maka akan
berwarna merah dan terasa manis.
Menurut Dra Wiwied Ekasari, Apt, MSi dari Departemen Farmakognosi dan Fitokimia Fakultas
Farmasi Universitas Airlangga dalam setiap 100 gram buah Kersen mengandung
beberapa macam zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh.
Kandungan
|
Jumlah
|
Air
|
77,8 g
|
Protein
|
1,384 g
|
Lemak
|
1,56 g
|
Karbohidrat
|
17,9 g
|
Serat
|
4,6 g
|
Abu
|
1,14 g
|
Kalsium
|
124,6
mg
|
Fosfor
|
84 mg
|
Besi
|
1,18 mg
|
Polivenol
|
0,019 g
|
Tanin
|
0,065 g
|
Flavonol
|
0,037 g
|
Niacin
|
0,554 g
|
Vitamin C
|
80,5 mg
|
Energi
|
380 kJ/ 100 gram
|
.Tabel 1. Kandungan dalam 100 gram buah Kersen
2.2 Senyawa
yang berkhasiat pada tanaman Kersen
Pada percobaan
perebusan air kersen, terbukti dapat membunuh beberapa bakteri, seperti
C.Diptheriea, S. Aureus, P Vulgaris, S Epidemidis, Salmonella Typhi dan K
Rizhophil pada percobaan yang dilakukan secara invitro. Hal ini membuktikan
daun rebusan kersen dapat dijadikan sebagai Anti septik.Senyawa ini lah yang
enjadi antimikroba atau antiseptik, Polifenol, Flavonoid, Tannin.
a. Flavonol
Flavonol
paling sering terdapat sebagai glikosida, biasanya 3-glikosida, dan aglikon. Flavonol
yang umum yaitu kamferol, kuersetin, dan mirisetin yang berkhasiat
sebagaiantioksidan dan antiflamasi. Flavonol lain yang terdapat di alam bebas
kebanyakanmerupakan variasi struktur sederhana dari flavonol. Larutan flavonol
dalam suasanabasa dioksidasi oleh udara tetapi tidak begitu cepat sehingga
penggunaan basa padamampu menghambat enzim topoisomerase II (DNA girase), yang
merupakan enzim penting dalam proses replikasi dan transkripsi DNA bakteri,
sehingga dapat mengganggu proses tersebut
Senyawa
flavonol sebenarnya terdapat pada semua bagian tumbuhan termasukdaun, akar,
kayu, kulit, tepung sari, bunga, buah, dan biji. Kebanyakan flavonol ini berada
di dalam tumbuh – tumbuhan kecuali alga. Namun ada juga flavonol yang terdapat
dalam hewan, misalnya dalam kelenjar bau berang – berang dan sekresi lebah.
Dalam sayap kupu – kupu dengan anggapan bahwa flavonol berasal dari tumbuh –
tumbuhan yang menjadi makanan hewan tersebut dan tidak dibiosintesis di dalam
tubuh mereka. Penyebaran jenis flavonol pada golongan tumbuhan yang tersebar
yaitu angiospermae, klorofita, fungi, briofita (Markham, 1988)
b.
Polifenol
Mampu mengganggu pembentukan dinding sel sehingga
dapat mengganggu proses pertumbuhan bakteri. Selain itu komponen bioaktif fenol
dapat mengakibatkan lisis sel dan menyebabkan denaturasi protein, menghambat
pembentukan protein sitoplasma dan asam nukleat serta 9 menghambat ikatan
ATP-ase pada membran sel.
Dalam uji selanjutnya, dalam kandungan air rebusan
kersen ini berfungsi sebagai anti inflamasi. Uji ini telah dilakukan dengan
percobaan pada tikus sebagai objek penelitian.
c. Tannin
Tanin
yang juga dimiliki oleh ekstrak daun kersen mempunyai sifat spasmolitik, diduga
dapat mengkerutkan dinding sel atau membran sel sehingga mengganggu
permeabilitas sel itu sendiri. Akibat terganggunya permeabilitas, sel tidak
dapat melakukan aktivitas hidup sehingga pertumbuhannya terhambat atau bahkan
mati. Tanin juga diduga mampu menghambat pertumbuhan bakteri dengan cara
menginaktivasi enzim. Apabila kerja enzim terganggu dalam mempertahankan
kelangsungan aktivitas mikroba, maka akan mengakibatkan enzim membutuhan energi
dalam jumlah yang lebih besar untuk aktivitasnya. Akibatnya energi untuk
pertumbuhan menjadi berkurang, sehingga aktivitas mikroba menjadi terhambat dan
lisis atau inaktif apabila berlangsung lama.
BAB
III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis
dan rancangan penelitian
Dalam
penelitian saya, saya melakukan teknik penelitian eksperimental untuk
mengetahui bagaimana keefektivitasan, kelebihan dan kekurangan penggunaan
tanaman kersen sebagai penyembuhan penyakit serta olahan apa saja yang dapat
dibuat dari tanaman kersen.
3.2 Obyek
penelitian
Daun
dan buah tanaman kersen yang di dapatkan tumbuh liar pada lingkungan sekitar.
3.3 Jenis dan
sumber data
Berdasarkan
berbagai kriteria, cara memperoleh data dalam penelitian ini di golongkan pada
data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara
langsung, saya memperoleh data tersebut dengan cara melakukan wawancara terhadap
responden tentang rasa dari produk olahan kersen sedangkan Data sekunder adalah
data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Karena saya
masih membutuhkan referensi dari internet tentang pengolah dan kandungan yang
terdapat pada kersen.
3.4 Teknik
pengumpulan data
Wawancara
merupakan metode pengumpulan data lain, selain dari eksperimen dan browsing.
Dalam Karya Ilmiah Remaja ini, saya akan melakukan wawancara terhadap responden
tentang apa yang mereka rasakan setelah mengkonsumsi produk olahan kersen dan
sebelum mengkonsumsi terhadap juga mengetahui apa perbedaan mengkonsumsi produk
olahan kersen dan buah kersen segar.Menurut hasil dari internet yang saya
dapatkan banyak kandungan dari tanaman kersen yang dapat digunakan manusia
sebagai obat, asupan nutrisi maupun hal hal lainnya. Dan dalam penelitian ini
juga, saya dapat mengetahui seberapa keefektivitasan tanaman kersen dalam
penyembuhan penyakit dan olahan makanan apa saja yang dapat saya buat dengan
tanaman kersen.
Cara
pengolahannya adalah sebagai berikut.
1. Daun
kersen sebagai Anti septik dan penyembuh beberapa macam penyakit seperti,
diabetes, asam urat dan thypus dengan cara perebusan daun kersen dengan air
kemudian diminum secara rutin hingga penderita sembuh.
2. Buah
Kersen sebagai olahan makanan:
a. Pembuatan
Sirup kersen
Bahan : meliputi buah kersen masak, air, gula
putih, kayu manis, garam, vanilla, pewarna makanan.
Alat : ember, panci, penumbuk (cobek),
saringan dan botol untuk mengemas.
Cara pembuatan:
1)
Buah Kersen dipilih yang sudah
matang (berwarna merah) lalu dicuci hingga bersih.
2)
Daging buah kersen dipisahkan
dari kulitnya dengan cara di tumbuk
3)
Rebus dengan perbandingan 1
bagian air dengan 3 bagian kersen. (1:3).Kersen lalu dicampur dengan gula
dengan perbandingan 1:2 beserta vanilla, garam, dan kayu manis secukupnya
sampai mendidih dan harus terus diaduk.
4)
Setelah mendidih sirup kersen
disaring untuk menghilangkan ampas dan diberi pewarna agar lebih menarik
dan dikemas dalam botol. Ampas penyaringan sirup pun juga dapat di olah menjadi
selai buah kersen
Kelebihan sirup kersen di bidang
kesehatan adalah sebagai berikut:
·
Dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.
·
Sebagai antiseptik dan pembunuh mikroba yang berbahaya.
·
Aman dikonsumsi karena tidak mengandung pengawet dan pemanis
buatan.
·
Produk bertahan lama.
·
Harga terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.
b. Pembuatan Nata de Calabura
1) Saring air dari buah kersen dengan
menggunakan kain saring lalu didihkan dan dinginkan.
2) Campurkan gula pasir (100 g/l air kelapa), asam cuka 20 mL/l air buah kersen dan bibit Acetobacter xylinum
(170 mL) ke dalam air buah kersen di dalam panci pencampur, lalu diaduk sampai merata. Campuran mempunyai
keasaman (pH) 3-4.
3) Masukkan campuran tersebut ke dalam stoples dengan tinggi campuran 4-5 cm,
lalu ditutup dengan kain saring. Letakkan toples di tempat yang bersih dan
aman.
4) Setelah 15-20 hari berlangsungnya proses fermentasi terbentuklah lapisan
nata di permukaan cairan dengan ketebalan 1-2 cm. Lapisan nata dengan berat +
200 g. Cairan di bawah nata merupakan cairan bibit yang dapat digunakan untuk
pembuatan nata selanjutnya.
5) Lapisan nata diangkat secara hati-hati dengan menggunakan garpu atau
penjepit yang bersih supaya cairan di bawah lapisan tidak tercemar. Cairan di
bawah nata dapat digunakan sebagai cairan bibit pada pengolahan berikutnya.
6) Buang selaput yang menempel pada Nata de Calabura
c.
Pembuatan teh daun kersen sebagai obat Asam
Urat:
1)
Pilih daun Kersen dengan kualitas
terbaik
2)
Petik setelah itu cucilah
3)
Keringkan hingga berwarna kecoklatan
dan kadar airnya menurun banyak dan kering merata
3.5 Teknik analisis data
Pada penelitian ini
saya menggunakan teknik kualitatif karena dalam data Analisis saya, terdapat
Observasi, wawancara dan eksperimen. Dari tehnik analisis saya dapat di tarik
garis bahwa seluruh hasil dari observasi, wawancara, eksperimen dan hipotesis
yang saya kumpulkan dan terakhir berangkat dari data – data itulah saya dapat
menganalisis data.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Penyajian
Data Hasil Penelitian
4.1.1 Tabel Uji Efektivitas ekstrak daun kersen
sebagai anti bakteri pada bakteri Salmonela typhi dengan media NAP ( Nutrient
Agar Plate )
Konsentrasi
|
Hasil perhitungan koloni
|
|||
I
|
II
|
III
|
IV
|
|
0%
|
1735
|
1548
|
1886
|
±1723.00
|
4%
|
984
|
973
|
993
|
±983.33
|
6%
|
820
|
833
|
816
|
±823.00
|
8%
|
642
|
653
|
681
|
±658.67
|
10%
|
352
|
363
|
314
|
±343.00
|
12%
|
146
|
152
|
130
|
±142.67
|
14%
|
0
|
0
|
0
|
0.00
|
Tabel
3. Uji Efektivitas daun kersen sebagai antibakteri (Sanarto Santoso,
Soemardini, Novia Lucy Rusmayanti)
Proses
ekstraksi sebagai berikut : sampel daun kersen yang sudah kering dimasukkan ke
dalam gelas Erlenmeyer ukuran 1liter. Kemudian etanol dituangkan hingga penuh
dan dikocok hingga benar-benar tercampur. Kemudian didiamkan selama satu malam sampai
mengendap. Proses ekstraksi ini dilakukan sampai hasil ekstraksi jernih,
kemudian dilakukan proses evaporasi untuk memisahkan larutan etanol dengan
zat-zat aktif yang ada di dalam ekstrak.
Konsentrasi
ekstrak 0% adalah biakan bakteri Salmonella Typhi dengan konsentrasi 106
CFU/ml tanpan diberi ekstrak daun kersen. Tabung 0% diisi dengan 2 ml suspense
bakteri. Tabung 4%, 6%, 8%, 10%, 12%, dan 14% diisi dengan aquades steril dan
ekstrak etanol daun kersen sesuai dengan konsentrasi yang telah ditentukan.
Selanjutnya ditambahkan suspense bakteri sebanyak 1ml pada seluruh tabung.
4.2. Analisis Data Hasil Penelitian
Berdasarkan kepada penelitian yang
telah dilakukan, dengan adanya produk olahan kersen responden lebih tertarik
mengkonsumsi kersen daripada sekedar buah segar saja yang sama-sama mempunyai
manfaat besar. Dari 8 responden terpilih, 87,5% menyukai olahan kersen, seperti
sirup, teh, Nata de calabura.
Pada tabel 3 penelitian 2,
didapatkan bahwa, anti inflamasi, anti
bakteri, juga terdapat dalam ekstrak daun kersen, yang terbukti dapat membunuh
bakteri yang digunakan untuk percobaan yakni bakteri Salmonela typhi.
4.3 Pembahasan
Zat
Antiseptik dan anti kanker pada daun kersen bila secara rutin dikonsumsi akan
mendapatkan hasil yang memuaskan, cara kerjanya, dengan membunuh antigen atau
mikroba penyebab penyakit secara bertahap. Kandungan gizi pada buah kersen pun
juga tinggi, yang apabila diolah tidak kehilangan manfaatnya namun juga dapat
menjadi produk inovasi.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang di peroleh:
1.
Daun kersen mempunyai zat antiseptic
dan anti kanker yang dapat membunuh mikroorganisme pengganggu
2.
Bukan terbatas hanya pada buahnya
saja, daun kersen juga dapat di manfaatkan
3.
Selain kersen mempunyai nutrisi yang
baik, kersen juga mengandung anti inflmasi, anti septik dan anti bakteri.
5.2 Saran
dan Implikasi
ü
Saran:
1.
Kedepannya perlu ada pengembangan
penelitian terhadap manfaat kersen dan manfaat kandungan di dalamnya secara
lebih detil
2.
Diharapkan dengan adanya laporan
penelitian ini masyarakat dapat lebih innovative lagi dalam mengembangkan
produk olahan dari kersen
ü
Implikasi:
1.
Hanya digunakan saja alat – alat
sederhana dalam pembuatan produk olahan, hal demikian di karenakan keterbatasan
alat – alat yang dipunya
2.
Penelitian terhadap kefektivitasan
ekstrak daun kersen sebagai anti bakteri, anti inflamasi dan anti septik di
teliti oleh : Sanarto Santoso, Soemardini, Novia Lucy
Rusmayanti
1.
Hanya digunakan saja alat – alat
sederhana dalam pembuatan produk olahan, hal demikian di karenakan keterbatasan
alat – alat yang dipunya
2.
Penelitian terhadap kefektivitasan
ekstrak daun kersen sebagai anti bakteri, anti inflamasi dan anti septik di
teliti oleh : Sanarto Santoso, Soemardini, Novia Lucy
Rusmayanti